Stock Keeping Unit (SKU) adalah kode unik yang diberikan kepada setiap produk atau item yang dijual oleh suatu perusahaan. Kode ini memungkinkan perusahaan untuk melacak inventaris mereka dengan lebih efektif. SKU biasanya terdiri dari kombinasi angka dan huruf yang mencerminkan informasi tertentu mengenai produk, seperti ukuran, warna, dan jenis.
1. Fungsi SKU
- Manajemen Inventaris
SKU membantu bisnis dalam mengelola persediaan. Dengan kode unik, perusahaan dapat dengan mudah mengetahui jumlah stok yang tersedia, melakukan pemesanan ulang, dan menganalisis penjualan.
- Pengelompokan Produk
SKU memungkinkan pemisahan produk ke dalam kategori yang lebih terperinci, sehingga memudahkan pencarian dan pengorganisasian barang di gudang.
- Analisis Penjualan
Dengan SKU, perusahaan dapat melakukan analisis data penjualan yang lebih mendalam, seperti mengetahui produk mana yang paling laku dan mana yang kurang diminati.
2. Penggunaan SKU dalam Bisnis
- Di berbagai industri (retail, e-commerce, dan manufaktur), SKU digunakan untuk mengidentifikasi produk agar proses bisnis seperti pengiriman, pengembalian barang, dan pelacakan inventaris dapat berjalan dengan lebih lancar.
- Pada e-commerce, SKU juga membantu pelanggan untuk menemukan dengan cepat produk yang mereka cari.
3. Cara Membuat SKU yang Efektif
- Konsisten
Pastikan setiap SKU dibuat dengan format yang konsisten untuk semua produk.
- Deskriptif
Gunakan kombinasi angka dan huruf yang dapat memberikan informasi tentang produk (misalnya, kategori produk, ukuran, warna).
- Sederhana
Hindari penggunaan karakter yang terlalu kompleks agar SKU mudah diingat dan digunakan.
4. Contoh SKU
- Misalnya, sebuah kaos berwarna merah dengan ukuran L dapat diberi kode SKU "TSHIRT-RED-L". Di sini, "TSHIRT" menunjukkan kategori produk, "RED" menunjukkan warna
, dan "L" menunjukkan ukuran.